FILE LENGKAP BERBENTUK .DOC BISA DI DOWNLOAD DISINI
KATA PENGANTAR
Puja
dan puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
beliaulah kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah ini
kami membahas khusus mengenai Register, Memory dan Flag .
Terselesaikannya
makalah ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang terlibat di
dalamnya. Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat di
dalam proses pembuatan makalah ini baik yang terlibat langsung maupun tidak.
Kami
sebagai manusia menyadari bahwa dalam penyampaian dan penyajian materi dalam
makalah ini tidak terlepas dari kesalahan. Kami pun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun agar kami dapat lebih menyempurnakan lagi
makalah kami ini.
Akhir
kata kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian
terutama bagi para pendidik maupun calon pendidik yang sedang
menjalani pendidikan guna mempersiapkan diri dalam dunia pendidikan terutama
dunia mendidik pelajar.
Singaraja, 2 maret 2016
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam pemrograman dengan bahasa
Assembly, mau tidak mau kita harus berhubungan dengan apa yang dinamakan
sebagai Register, memory, dan flag. Register merupakan alat penyimpanan kecil yang
mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data
dan/atau instruksi yang sedang diproses, dan dibentuk oleh 16 titik elektronis
di dalam chip mikroprosessor itu sendiri. Dengan adanya tempat-tempat
penampungan data sementara ini, proses pengolahan akan bisa dilakukan secara
jauh lebih cepat dibandingkan apabila data-data tersebut harus diambil langsung
dari lokasi-lokasi memori.
Register yang digunakan oleh
mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan tugasnya yang berbeda-beda pula.
Bagian dari register tersebut ialah, general purpose register (register serbaguna),
pointer register (register pointer), index register (register indeks), segment
register (register segmen), dan flag register (register status). Dalam makalah
ini akan bagian-bagian dari register tersebut.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah yang dapat diangkat dari latar belakang :
1 Apa
itu register dan jenis-jenis register pada mikroprosesor ?
2 Apa
itu memory dan jenis-jenis memory pada mikroprosesor ?
3 Apa
perbedaan 32bit dan 64bit ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
register dan jenis-jenis register pada mikroprosesor
2. Mengetahui
memory dan jenis-jenis memory pada mikroprosesor
3. Mengetahui
perbedaan 32bit dan 64bit
1.4
Manfaat
Adapun manfaat
yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah :
·
Aspek penulis - Menambah
wawasan mengenai ilmu mikroprosesor. - Mengetahui hubungan antara register,
memory dan flag pada mikroprosesor
·
Aspek Umum - Pembaca
dapat mengetahui hubungan register, memory, flag pada mikroprosesor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Register
Dan Jenis-Jenisnya
Register merupakan
sebagian memory yang merupakan tempat penyimpanan sementara dari mikroprosesor
yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register digunakan
untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam
suatu register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa
besar kemampuan memory dalam menampung register tersebut. Dalam melakukan
pekerjaannya mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai
perantaranya. Berikut adalah jenis-jenis register :
2.1.1
General
Purpose Register
a.
Register
(AX) Accumulator
Dalam sebuah
processor Computer, Akumulator merupakan sebuah register di mana aritmatika menengah dan
hasil logika disimpan. Sebuah komputer yang register seperti akumulator, maka
akan sangat diperlukan untuk menulis hasil perhitungan masing-masing
(penjumlahan, perkalian, pembagian, dll) ke memori utama, yang mungkin hanya
untuk dibaca kembali lagi untuk digunakan dalam operasi berikutnya. Pengaksesan
ke memori utama lebih lambat dibandingkan pengaksesan ke
sebuah register seperti akumulator karena teknologi yang digunakan pada memori
utama yang besar lebih lambat (tapi lebih murah) daripada yang digunakan untuk
register. Contoh kanonik penggunaan akumulator adalah penjumlahan daftar angka
atau nomor.
Akumulator ini
awalnya diatur ke angka nol, kemudian secara bergilir, setiap angka tersebut
dibaca dan ditambahkan ke nilai dalam akumulator tersebut. Hanya ketika semua
nomor telah ditambahkan, baru didapatkan hasil yang di akumulator yang ditulis
ke memori utama atau ke memori yang lain, non-akumulator, dan register CPU.
Sebuah mesin
akumulator, juga disebut mesin 1-operan, atau CPU dengan arsitektur berbasis
akumulator, merupakan sejenis CPU dimana, meskipun mungkin memiliki beberapa
register, namun CPU tersebut menyimpan hasil perhitungan dalam sebuah register
khusus, biasanya disebut “akumulator”. Secara historis, hampir semua komputer
awal adalah mesin akumulator, dan masih banyak mikrokontroler yang masih tetap
populer pada tahun 2010 (seperti 68HC12, yang PICmicro, yang 8.051 dan
lain-lain) pada dasarnya yang meruapak mesin akumulator.
CPU modern
biasanya merupakan mesin 2-operan atau 3-operan-operan tambahan menentukan
salah satu dari beberapa register tujuan umum (juga disebut “akumulator tujuan
umum”) yang digunakan sebagai sumber dan tujuan untuk perhitungan. CPU tersebut
tidak dianggap sebagai “akumulator mesin”. Karakteristik yang membedakan
register sebagai akumulator dari arsitektur komputer adalah bahwa akumulator
(jika arsitektur minimal satu) akan digunakan sebagai operan implisit untuk
instruksi aritmatika.
Instruksi tersebut
akan menambah nilai yang dibaca dari lokasi memori
di memaddress dengan nilai dari akumulator, menempatkan hasil di
akumulator. Akumulator tidak diidentifikasi dalam instruksi oleh nomor
register, hal tersebut tersirat dalam instruksi dan tidak ada register lain
dapat ditentukan dalam instruksi. Beberapa arsitektur menggunakan register
tertentu sebagai akumulator dalam beberapa petunjuk, tetapi instruksi lain
menggunakan mendaftarkan nomor untuk spesifikasi operan eksplisit.
1.
Kelebihan
Akumulator
·
Akumulator
sebenarnya dimaksudkan sebagai sebuah operand. Sehingga tidak ada perlu untuk
alamat operand untuk satu operand dalam sebuah instruksi. Hasil ini mendukung
instruksi alamat nol.
·
Siklus
instruksi memerlukan waktu lebih sedikit. Siklus ini menghemat waktu dalam
menjemput instruksi.
2.
Kekurangan
Akumulator
Akumulator hanya
merupakan tempat penyimpanan sementara, sehingga traffic memory merupakan
yang paling tinggi pada pendekatan ini.
b.
Base
Register
Register BX adalah salah
satu dari dua register base Addressing Mode yang dapat mengambil atau menulis
langsung dari/ke memori.
c.
Counter
Register
Register CX merupakan
suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada Loop yang anda lakukan.
d.
Data
Register
Register DX mempunyai
tiga tugas, yaitu:
·
Membantu
AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama perkalian dan pembagian 16
bit.
·
DX
merupakan register offset dari DS
·
DX
bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port
2.1.2
Pointer
Register
Pointer Register
bertugas untuk menyimpan offset dari relative address.
Instruction Pointer Register. Pasangan register IP adalah register CS yang
merupakan register terpenting untuk menunjukkan baris perintah program. Pada
pertama program dijalankan register ini akan langsung menunjuk pada awal
program.
a.
Stack
Pointer Register
Pasangan
register SP adalah register SS yang digunakan untuk operasi stack. Pada saat
program pertama dijalankan register ini akan menunjuk pada byte terakhir stack.
b.
Base
Pointer Register
Register
BP mempunyai fungsi yang sama dengan register BX yaitu dapat menulis dan
membaca ke atau dari memori secara langsung. Perbedaannya adalah BX menulis dan
membaca dengan segment SS (Stack Segment). Register BP digunakan juga dalam
komunikasi anatara bahasa komputer, seperti PASCAL dengan Assembler ataupun
Turbo C dengan Assembler.
2.1.3
Index
Register
Index Register
terdiri dari dua register yaitu register DI dan SI, dimana kedua register ini
merupakan register yang dipakai untuk melakukan Operasi String. Kedua register
ini sering digunakan untuk menulis dan membaca ke atau dari memori seperti BX
dan BP.
a.
Source
Index Register (SI)
Source Index Register
biasanya digunakan pada operasi string untuk mengakses alamat suatu data di
dalam memori secara langsung.
b.
Destination
Index Register (DI)
Fungsi dari Destination
Index Register juga sama seperti Source Index Register, yakni digunakan pada
operasi string untuk mengakses alamat suatu data di dalam memori secara
langsung.
2.1.4
Segment
Register
Terdiri dari 4
register, yaitu code segment, data segment, stack segment, dan extra segment.
Segment adalah bagian dari ruang memori yang berkapasitas 64 kilobyte (65536
byte) dan digunakan secara spesifik untuk menempatkan jenis-jenis data
tertentu. Misalnya code segment digunakan oleh program dan instruksi-instruksi
(code), data segment dialokasikan untuk data-data, stack segment dipakai untuk
menyediakan ruang untuk stack, yang berfungsi untuk penyimpanan data dan alamat
sementara pada saat program utama sedang mengerjakan program percabangan, dan
extra segment sebagaimana halnya data segment juga dipergunakan sebagai
penempatan data-data.
Berikut adalah
register-register yang termasuk kategori Segment Register yaitu:
1.
Code
Segment (CS)
Berfungsi untuk
menunjukkan alamat instruksi berikutnya.
2.
Data
Segment (DS)
Berfungsi untuk
menunjukkan alamat data operasi pemindahan data
3.
Extra
Segment (ES)
Merupakan register
segment tambahan yang digunakan pada operasi-operasi string.
4.
Stack
Segment (SS)
a.
Menunjukan
alamat stack memori pada operasi push dan pop
b.
Menyimpan
alamat instruksi berikutnya ketika memanggil suatu prosedur dan mengarahkan
kembali eksekusi ke program utama.
5.
FS
dan GS Register
Merupakan register segmen
tambahan pada 80836-80486 sehingga segmen memori yang dapat diakses oleh
program menjadi lebih besar.
2.1.5
Flag
Register
Flag Register berfungsi untuk menunjukkan status
sesaat dari mikroprosesor. Bit-bit pada flag register akan mengalami perubahan,
tergantung proses yang baru saja berlangsung. Bit-bit tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
C
(carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) setelah operasi
pengurangan. C = 1 berarti ada bawaan, C = 0 berarti tidak ada bawaan. Bit C
berfungsi mengidentifikasi kesalahan (error) pada beberapa program dan prosedur
(procedure).
2.
P
(parity): mengindikasikan jumlah bit dalam suatu data. P = 0 berarti paritasnya
ganjil, P = 1 berarti paritasnya genap. Paritas dapat digunakan untuk
pengecekan kesalahan pengiriman data.
3.
A
(auxiliary carry): mengindikasikan ada/tidaknya bawaan (carry) pada bit ke-3
dan ke-4 setelah operasi pengurangan. A=1 berarti ada bawaan, A=0 berarti tidak
ada bawaan. Bit A ini relatif jarang digunakan dalam pemrograman.
4.
Z
(zero) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau logika
bernilai nol atau bukan. Bila Z = 1 berarti hasilnya nol dan Z = 0 berarti
hasilnya bukan nol. Bit Z ini hampir sama dengan bit C, yakni berfungsi untuk
mengidentifikasi kesalahan dalam suatu program.
5.
S
(sign) : mengindikasikan apakah hasil suatu operasi aritmatika atau logika
positif atau negatif. Bila S = 1 berarti hasil negatif dan S = 0 berarti
hasilnya positif.
6.
T
(trap) : bila di set 1, dimungkinkan melakukan debugging (penelusuran
kesalahan).
7.
I
(interrupt) : mengendalikan operasi interupsi perangkat keras. Bila I = 1
berarti pin INTR enable (bisa digunakan), bila I = 0 berarti INTR disable
(tidak bisa digunakan). Untuk mengendalikannya dapat dilakukan dengan instruksi
STI (mengeset I=1) dan CLI (mereset I=0).
8.
D
(direction) : mengendalikan arah pencacahan (increment atau decrement) DI dan
SI pada operasi string. Bila D = 1 arah pencacahan adalah turun (decrement),
bila D = 0 pencacahan naik (increment). Untuk mengendalikannya bisa dengan
instruksi STD (mengeset D=1) dan CLD (mereset D=0).
9.
O
(overflow) : mengindikasikan apakah hasil operasi penjumlahan atau pengurangan
melampaui kapasitas mesin atau tidak.
10. IOPL (input-output privilege level) :
digunakan untuk operasi protected mode untuk memilih tingkat keistimewaan
(privilege level) piranti masuk-keluaran.
11. NT (nested task) : mengindikasikan apakah
operasi yang sedang dilakukan digandeng (nested) dengan operasi lain pada
operasi protected mode.
12. RF (resume) : digunakan saat debugging
untuk mengendalikan kelanjutan eksekusi.
13. VF (virtual mode) : memilih operasi
virtual mode pada operasi protected mode.
14. AC (alignment check) : untuk mengecek
apakah suatu data word atau doubleword dialamati ke memori yang bukan data word
atau bukan doubleword.
2.2
Memory
Dan Jenis-Jenisnya
Memori yang
digunakan pada sistem mikroprosesor adalah RAM (Random Access Memory) dan ROM
(Read Only Memory). Tipe RAM adalah
memori baca/tulis, dimana isinya
dapat ditulis atau dibaca. Tipe RAM yang menurut teknologi dibagi 2 yaitu:
1. RAM
Statik Merupakan salah satu jenis RAM dimana datanya disimpan dalam bentuk data
logic, RAM tipe ini dibuat dari rangkaian - rangkaian flip flop yang dapat
menyimpan satu bit informasi, dan informasi yang disimpan akan tetap stabil
selama catu daya listriknya juga stabil.
2. RAM
Dinamik Merupakan tipe RAM yang lain dimana satu bit informasinya disimpan
dalam bentuk muatan - muatan listrik. RAM tipe ini dibuat dengan tehnologi MOS
( Metal Oxide Semiconductor ) sebagai sel memori elementer, dimana tehnologi ini sangat sensitif terhadap
perubahan tegangan listrik.
Untuk melakukan
pembacaan dari atau menulis ke serpih memori maka RAM akan melakukan proses
sebagai berikut :
·
Memberikan isyarat ke
alat yang sedang dihubungi oleh signal pemilih serpih (chip select=CS) atau
menjalankan serpih (chip enable=CE) yang kemudian dihubungkan dengan alamat
bus.
·
Menyedikan alamat kata
yang terpilih di dalam memori.
Tipe ROM merupakan
salah satu tipe memori dimana isi datanya tidak dapat dihapus dan hanya dapat
dibaca saja. Tipe - tipe ROM terbagi menjadi beberapa jenis antara lain :
·
PROM (Programmable Read
Only Memory) adalah tipe yang dapat dibaca dan diprogram langsung oleh pemakai
dengan menggunakan permogramaan khusus tetapi hanya satu kali .
·
EPROM (Erasable PROM)
adalah EPROM (Erasable PROM) dapat ditulis berulang kali (ada batasannya)
dengan menggunakan sinyal listrik dan proses penghapusannya menggunakan sinar
ultraviolet;
·
EAROM(Electrically
Alterable ROM) adalah suatu tipe ROM yang dapat diubah secara elektris dan
dapat dibaca atau ditulis, tetapi tidak perlu dihapus seluruh bagiannya, dapat
diubah satu-persatu.
·
EEROM atau Electrically
Erasable ROM, sama dengan EPROM hanya saja proses penghapusannya dapat
menggunakan sinyal listrik (semuanya dihapus
2.3
Perbedaan
32-bit dan 64-bit
Sebelum membahas lebih dalam terkait dengan mengapa
laptop menggunakan processor 32 bit dan 64 bit, pertama kami akan jelaskan
terlebih dahulu apa itu bit. Dalam sistem komputer, jumlah bit dalam prosesor
menunjukkan ukuran data yang dialirkan dan kapasitas dari registry — database yang digunakan untuk
menyimpan informasi komputer. Bit juga merupakan informasi yang akan di olah komputer.
Jumlah bit didalam prosesor mengacu kepada ukuran tipe data yang dapat
ditangani dan ukuran registry. Sebuah Jadi 1 bit itu terdiri dari dua nilai
komputasi, yakni 1 dan 0. Berarti prosesor 32-bit bisa menampung 64 nilai komputasi.
Sedangkan prosesor 64-bit bisa menampung hingga 256 nilai komputasi, yang
artinya 4 kali lebih banyak. Adapun perbedaan antara prosesor 32 bit dan 64
bit, yaitu:
1. Dari
Segi Pemrosesan Data
Perbedaan arsitektur prosesor 32-bit dan 64-bit sangat identik
pada pemrosesan data pada CPU. Jika pada laptop/komputer yang mempunyai
arsitektur 32-bit, maka pada saat data diproses dalam sekali siklus pemrosesan
hanya sebesar 32-bit. Sedangkan yang menggunakan arsitektur prosesor 64-bit,
maka pada saat memproses data yang dilakukan dalam sekali siklus pemrosesan
akan membawa jumlah data sebesar 64-bit. Jadi 64-bit dapat memuat lebih banyak
perintah premrosesan daripada 32-bit.
2. Dari
Segi Batasan Ram
Perbedaan arsitektur juga bisa menentukan
batasan RAM yang bisa dibaca oleh prosesor. Dalam prosesor dengan arsitektur
32-bit biasanya RAM nya memiliki ukuran yang kecil tidak bisa lebih dari 4 GB
dan hanya bekerja optimal jika bekerja dengan ukuran RAM 1 GB sampai dengan 2
GB. Sedangkan prosesor 64-bit bisa membaca RAM lebih banyak dan sangat cocok
bila digunakan dengan RAM lebih dari 4 GB. Jika prosesor 32-bit dipasang RAM
berukuran 4 GB, seluruh RAM tidak akan terbaca dan paling maksimum hanya bisa
membaca RAM sampai 3 GB saja.
3. Dari
Segi Kinerja
Kinerja pada kedua arsitektur
prosesor tentunya akan sangat berbeda. Prosesor 32-bit biasanya melakukan
pekerjaan yang relatif ringan seperti mengetik, browsing, game-game ringan dan
sebagainya. Sedangkan prosesor 64-bit biasanya melakukan pekerjaan yang relatif
berat karena RAM yang besar dan pemrosesan data yang cepat, seperti mengedit
video, multimedia, multitasking, menjalankan game berat dan sebagainya.
4. Dari
Segi Software yang Bisa Dipakai
Prosesor 32-bit bisa menjalankan software
yang dikhususkan untuk dijalankan dengan arsitektur 32-bit, namun tidak bisa
menjalankan software yang dikhususkan dengan arsitektur 64-bit, misalnya
prosesor 32-bit bisa memasang OS Windows 7 32-bit namun tidak bisa dipasang
Windows 7 64-bit. Sedangkan prosesor 64-bit bisa menjalankan semua aplikasi
64-bit dan 32-bit, namun agar berjalan lebih optimal disarankan untuk memakai
aplikasi 64-bit, misalnya prosesor 64-bit bisa dipasang Windows 32-bit dan
Windows 64-bit namun akan berjalan lebih optimal jika dipasang Windows 64-bit.
Jadi sebenarnya pemrosesan
64-bit bisa lebih cepat daripada prosesor 32-bit, dan prosesor 64-bit akan
lebih leluasa untuk memasang RAM yang besar dan software apa saja. Semoga
bermanfaat
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Register
merupakan sebagian memory yang merupakan tempat penyimpanan sementara dari
mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register
digunakan untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang
terdapat dalam suatu register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan
melihat berapa besar kemampuan memory dalam menampung register tersebut. Memori
yang digunakan pada sistem mikroprosesor adalah RAM (Random Access Memory) dan
ROM (Read Only Memory). Tipe RAM adalah
memori baca/tulis, dimana isinya
dapat ditulis atau dibaca. Tipe RAM yang menurut teknologi dibagi 2 yaitu RAM
static dan dinamik.
Saat
ini prosesor dibedakan antara 32 bit dan 64 bit, hal itu dikarenakan
perkembangan teknologi prosesor yang secara terus menerus dilakukan demi kemajuan
teknologi masa depan. Prosesor 64 bit merupakan perkembangan prosesor setelah
prosesor 32 bit. 32-bit dan 64-bit mengacu pada arsitektur processor. Processor
32-bit artinya register nya (unit penyimpanan data terkecil di dalamnya)
berukuran 32 bit. Processor 64-bit artinya register nya berukuran 64 bit.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia.
Jenis-Jenis Register dan Fungsinya. Dalam http://vheeamalia-sukron. blogspot.co.id/2011/11/jenis-jenis-register-dan-fungsinya.html. Diakses pada 1 Maret 2016.
Andi.
Fungsi Register dan Flag pada Mikroprosesor. Dalam http://andiseptinabuncit.blogspot.co.id/p/blog-page.html. Diakses
pada 1 Maret 2016.
Wijaya,
Krisna. 2015. 4 Hal Penting yang Perlu
Anda Ketahui Tentang Prosesor 64 Bit. Dalam https://id.techinasia.com/daftar-perbedaan-prosesor-32-64-bit-smartphone . Diakses pada tanggal 29 Februari 2016
No comments:
Post a Comment